Kamis, 09 Oktober 2014

Sejarah

Sejarah

PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA



A. Lalu lintas perdagangan dunia sebelum era kolonialisme-     imperialisme di Indonesia

a.      Perdagangan  melalui Jalan Sutra 
Aktivitas perdagangan ini menghubungkan bangsa-bangsa di Asia Timur dan Tenggara, wilayah Mediterania, serta Eropa dengan melewati apa yang disebut Jalan Sutra. Perdagangan melalui Jalan Sutra dimulai di Cina, melewati kota-kota perdagangan di Asia Tengah.

b.      Perdagangan di Nusantara
Pada masa praksara, penduduk Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang tangguh yang sanggup mengarungi lautan lepas dalam rangka melakukan kegiatan perdagangan. Aktivitas perdagangan memasuki babak baru pada kerajaan Hindu-Buddha dan semakin berkembang pesat lagi pada era kerajaan-kerajaan Islam.

B.      Lahirnya Kolonialisme-Imperialisme Barat

Tujuan pertama dan utama kedatangan para penjelajah Barat adalah untuk berdagang.  Dominasi ekonomi yang disertai dominasi politik Barat atas Nusantara selama berabad-abad atas Nusantara :

1.      Factor Utama : Gold, Gospel, Glory
a.      Gold : adanya keinginan untuk berdagang secara langsung   dengan Dunia Timur.
b.      Gospel : menyebarkan agama Nasrani
c.      Glory : mencapai kejayaan sebagai bangsa

2.      Factor-faktor Pendukung
·         Adanya berbagai penemuan baru dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang teknologi maritime.
·         Portugis dan Spanyol menjadi tempat pengungsian pengusaha dan pekerja-pekerja terampil asal Konstantinopel ketika kota ini dikuasai oleh Kesultanan Ottoman pada 1453.

3.      Factor Pemicu : Jatuhnya Konstantinopel pada Tahun 1453
Jalan untuk mencapai ketiga tujuan utama itu terbuka lebar ketika pada tahun 1453 Konstantinopel dikuasai oleh bangsa Turki Usmani  (Ottoman).

            Sultan Mehmed II, penguasa Ottoman, menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasaanya.  Akibatnya, satu-satunya akses orang Eropa melalui darat ke Asia terputus. Lalu lintar perdagangan rempah-rempah dan produk-produk khas dari Asia mulai turun drastic. Oleh karena itu, bangsa Barat yang dipelopori Portugis berusaha keras mencari sumber-sumber dan rute-rute untuk mendapatkan rempah-rempah.

            Raja John II menamai tanjung itu Tanjung Harapan karena melalui tanjung tersebut ada harapan besar secara ekonomis dari terbukanya rute laut ke India dan Dunia Timur lain. Akan tetapi, ekspedisi Portugis ke India baru terwujud pada tahun 1497 di bawah pimpinan Vasco da Gama .  sebagaimana telah dijelaskan, Portugis bukanlah satu-satu bangsa asing yang berdagang di India. Sudah lama orang-orang Arab menguasai perdagangan lada. Jauh sebelum era kolonialisme, saudagar-saudagar Arab yang pertama kali memperkenalkan lada ke Negara-negara lain di Asia dan Eropa, baik melalui jalur darat (Jalur Sutra) maupun jalur laut.

            Dalam kurun waktu tersebut, Arab lihai dalam merahasiakan sumber atau lokasi keberadaan komoditas berharga ini. Kedatangan Portugis membuat Arab ini terancam dan terjadi konflik di antara mereka. Yang berakhir dengan kemenangan Potugis.
            Vasco da Gama berhasil membawa rempah-rempah dan menjual kembali dengan harga enam kali lebih dari ekspedisinya. Ekspedisi berikutnya dipimpin oleh Pedro Alvares Cabral pada tahun 1500. Dalam perjalanan, kapalnya berubah haluan karena cuaca buruk dan tidak sengaja mereka berlabuh di Brazil, Amerika Selatan. Portugis kembali menanamkan kekuasaan di wilayah Amerika Selatan dengan pimpinan Pedro Alvares Cabral.

            Albuquerque-lah penjelajah pertama Eropa yang sampai di Indonesia yang saat itu diperintah oleh Sultan Mahmud Shah. Keberhasilan orang-orang Portugis dan Spanyol mulai diikuti oleh Belanda, Inggris dan Perancis. Setelah Spanyol dibawah Sebastian del Cano, giliran Belanda masuk ke Nusantara dibawah pimpinan Cornelis de Houtman, dan kemudian Inggris di bawah Thomas Stamford Raffles. Singkatnya, Penjelajahan Samudera dan kolonialisme-imperialisme Barat diletarbelakangi oleh motif ekonomi, agama dan polotik, dipicu oleh jatuhnya Konstantinopel, serta disukung oleh penemuan teknologi baru dalam bidang palayaran dan idealism pribadi para penjelalajah.

C.      Kolonialisme-Imperialisme Barat (Eropa)Di Indonesia

1.      Masuknya bangsa Portugis ke Indonesia
Portugis masuk ke Nusantara (Indonesia) di bawah pimpinan pelaut terkenal Afonso de Albuquerqu (1453-1515). Dalam periode antara tahun 1511-1526, Nusantara menjadi Pelabuhan maritime penting bagi Portugis, dengan Sumatera, Jawa Banda, Maluku sebagai rute maritime dan perdagangan rempah-rempah.
2.      Masuknya bangsa Spanyol ke Indoneisa
Bangsa Spanyol tidak lama berada di Nusantara, yaitu hanya sekitar delapan tahun (1521-1529). Spanyol berhasil mencapau Kepulauan Maluku pada tahun 1521 di bawah pimpinan Kapten Sebastian del Cano.
3.      Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia
Pada tanggal 2 April 1595, berangkatlah ekspedisi pertama Belanda dengan enam buah kapal, dibawah pimpinan Cornelis de Houtman.

D.     Vereenidge Oostindisch Compagnie (VOC) (1602-1799)

1.      Sejarah Lahirnya VOC
Rempah-rempah mengalir deras ke Belanda pada tahun-tahun berikutnya.  Harga jualnya di Belanda dinaikan sampai berkali-kali lipat. Keuntungan besar, kingsi dagang Belanda mulai berbondong-bondong ke Indonesia.  Akan tetapi, banyaknya rempah-rempah menimbulkan dampak yang tidak diperkirakan sebelumnya dan diperparah oleh kenyataan bahwa kongsi-kongsi dagang itu bersaing dan bahkan berkonflik satu sama lain. Melihat situasi ini, Belanda mendesak segera membuat organisasi resmi, yang berfungsi mengelola tata niaga remopah-rempah secera efktif dan efisien yang disebut Vereenidge Oostindisch Compagnie (VOC). Pemerintah Belanda memberi hak-hak istimewa kepada VOC yaitu :

1.      Menjadi wakil sah pemerintah Belanda di Asia
2.      Melakukan monopoli perdagangan
3.       Mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri
4.      Mengadakan perjanjian serta perang Negara lain
5.      Menjalankan kekuasaan kehakiman
6.        Memungut pajak
7.      Memiliki angkatan perang sendiri
8.      Menyelenggarakan pemerintah sendiri

2.      Berakhirnya Kekuasaan VOC pada Tahun 1799

Setelah berkuasa lebih dari 200 tahun, VOC mengalami kemunduran, hingga dibubarkan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1799. Adapun sebab-sebab pembubaran VOC sebagai berikut:

a.      Factor internal : Korupsi disemua tingkatan, yaitu dari pegawai rendah sampai pejabat tinggi VOC.

b.      Factor eksternal : dikuasai Perancis.



E. Indonesia pasca-VOC : Masuknya Pengaruh Perancis dan Pendudukan Inggris

Ketika Belanda diduduki Perancis tahun 1795 dan VOC dibubarkan, praktis terjadi semacam kekosongan kekuasaan di Indonesia. Sementara itu, Inggris mengincar Nusantara dari Belanda. Namun demikian, beberapa kali armada Inggris telah muncul diperairan utara laut Jawa bahkan di dekat Batavia. Pada tahun 1807, armada Inggris telah memblokade Batavia dan menghancurkan galangan kapal Belanda di Pulau Onrust. Disisi lain, Eropa sendiri perang antara Perancis dan Inggris berkecamuk lagi. Perancis menguasai wilayah darat dan Inggris menguasai wilayah laut. Dalam situasi itu, Perancis dan Belanda sadar bahwa mustahil mengirim banruan ke Batavia kerana jalur laut dikuasai Inggris. Atas saran Napoleon, pemerintah Belanda mengangkat Herman Willem Deandels, untuk mengemban tugas berta itu. Bagi Perancis, penguatan pertahanan di Nusantara sangat strategis dalam rangka memudahkan Perancis menyerang sasaran-sasaran Inggris di India. Dengan demikian, Nusantara merupakan wilayah jajahan Perancis. Para pejabat yang memerintah didominasi orang-orang Belanda.
1.      Herman Willem Deandels (Januari 1808-Mei 1811): Gubernur Jenderal “Perancis” yang Keras dan Otoriter
2.      Thomas Stamford Raffles (1811-1814) : Letnan Gubernur Inggris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar